Pengantar
Ibadah merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi umat Kristen. Sebagai salah satu gereja Protestan di Indonesia, Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) memiliki tata cara ibadah yang khas. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang tata cara ibadah kolom GMIM yang dilakukan oleh jemaatnya.
Persiapan Sebelum Ibadah
Sebelum memasuki gereja, jemaat GMIM yang hendak beribadah di kolom harus melakukan beberapa persiapan. Pertama, mereka harus memastikan bahwa mereka telah berpakaian sopan dan rapi. Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian yang tidak terlalu mencolok dan sopan sesuai dengan adat Minahasa.
Selain itu, jemaat juga sebaiknya membawa Alkitab dan buku nyanyian GMIM. Hal ini penting agar jemaat dapat mengikuti rangkaian ibadah dengan baik dan ikut serta dalam nyanyian pujian.
Tata Cara Ibadah
Tata cara ibadah kolom GMIM dimulai dengan menyanyikan lagu pembuka. Biasanya, lagu pembuka yang dinyanyikan adalah lagu rohani yang memiliki makna yang mendalam. Setelah itu, pimpinan ibadah akan membacakan salam pembuka dan menyampaikan pengumuman gereja.
Setelah rangkaian pembukaan, jemaat akan melanjutkan dengan membaca Firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab. Biasanya, bacaan ini diambil dari kitab-kitab dalam Perjanjian Baru seperti Injil Matius atau Lukas.
Setelah bacaan Firman, jemaat akan melanjutkan dengan menyanyikan beberapa lagu pujian. Lagu-lagu ini biasanya dipilih agar jemaat dapat ikut serta menyanyi dengan penuh semangat dan penghayatan.
Setelah itu, akan dilakukan pemberitaan dan khotbah oleh pendeta atau hamba Tuhan yang bertugas. Khotbah biasanya berisi pengajaran dan nasihat yang bersumber dari Firman Tuhan, dengan tujuan untuk memperkuat dan memberkati jemaat.
Setelah khotbah, jemaat akan melanjutkan ibadah dengan waktu doa bersama. Waktu doa ini digunakan untuk memanjatkan permohonan dan syafaat kepada Tuhan, baik untuk kepentingan pribadi, gereja, maupun bangsa dan negara.
Setelah waktu doa, ibadah akan dilanjutkan dengan persembahan dan pemberkatan. Jemaat diberikan kesempatan untuk memberikan persembahan secara sukarela sebagai tanda syukur dan ketaatan kepada Tuhan.
Terakhir, ibadah kolom GMIM ditutup dengan doa penutup dan lagu penutup. Doa penutup berfungsi sebagai penutup ibadah yang mengandung doa permohonan berkat dan perlindungan dari Tuhan, sedangkan lagu penutup biasanya memiliki pesan yang mengingatkan jemaat untuk tetap setia dalam hidup beriman.
Kesimpulan
Demikianlah tata cara ibadah kolom GMIM yang dilakukan oleh jemaatnya. Dalam ibadah ini, jemaat diajak untuk berpartisipasi secara aktif dalam menyanyikan lagu pujian, mendengarkan Firman Tuhan, serta berdoa dan mempersembahkan persembahan dengan sukacita. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tata cara ibadah kolom GMIM.