Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) adalah dua organisasi Islam yang memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan dan keyakinan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci perbedaan antara NU dan LDII, serta apa yang membuat keduanya unik dalam konteks Islam di Indonesia.
Pertama-tama, mari kita mulai dengan NU. NU adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dan memiliki sejarah yang panjang. Didirikan pada tahun 1926, NU menganut paham Sunni yang moderat. Mereka menghormati empat mazhab Sunni utama dan menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama. NU juga terkenal karena pesantren-pesantrennya yang menjadi pusat pendidikan Islam tradisional di Indonesia.
Di sisi lain, LDII adalah organisasi Islam yang lebih baru, didirikan pada tahun 1965. LDII menganut paham Ahmadiyah yang dianggap kontroversial di Indonesia. Mereka menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan mengklaim memiliki pemahaman Islam yang lebih murni. Namun, pandangan ini tidak diterima oleh mayoritas umat Islam di Indonesia, termasuk NU, karena dianggap menyimpang dari ajaran Islam yang diterima secara umum.
1. Sejarah dan Pendirian
NU memiliki sejarah panjang dan didirikan sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan Belanda serta sebagai wadah untuk mempertahankan ajaran Islam yang moderat di Indonesia. Di sisi lain, LDII didirikan sebagai hasil dari pemisahan dari NU dan memiliki pandangan yang berbeda dalam hal keyakinan dan ajaran Islam.
2. Keyakinan dan Ajaran
NU mengikuti paham Sunni yang moderat, menghormati empat mazhab utama dalam Islam. Mereka juga menekankan pentingnya toleransi antarumat beragama dan mengakui adanya aliran-aliran lain dalam Islam. LDII, di sisi lain, mengikuti paham Ahmadiyah yang dianggap kontroversial dan tidak diterima oleh mayoritas umat Islam di Indonesia.
3. Praktik Ibadah
NU menganut praktik ibadah yang umum dalam Islam, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Mereka juga memiliki pesantren-pesantren yang menjadi pusat pendidikan Islam tradisional di Indonesia. LDII memiliki praktik ibadah yang mirip dengan Sunni, tetapi juga memiliki perbedaan dalam interpretasi dan pelaksanaan beberapa ibadah tertentu.
4. Posisi dalam Masyarakat
NU memiliki pengaruh yang kuat dalam masyarakat Islam di Indonesia. Mereka berperan aktif dalam kegiatan sosial, politik, dan pendidikan. LDII, di sisi lain, memiliki pengikut yang lebih sedikit dan posisinya tidak sekuat NU dalam masyarakat.
5. Keterlibatan Politik
NU memiliki sejarah yang panjang dalam keterlibatan politik di Indonesia. Beberapa tokoh NU telah menduduki posisi penting dalam pemerintahan. LDII, di sisi lain, tidak terlalu aktif dalam politik dan lebih fokus pada aktivitas dakwah dan kegiatan keagamaan.
6. Hubungan dengan Organisasi Islam Lainnya
NU memiliki hubungan yang baik dengan organisasi Islam lainnya, termasuk Muhammadiyah, yang juga merupakan organisasi Islam besar di Indonesia. Mereka sering bekerja sama dalam kegiatan sosial dan pendidikan. LDII, di sisi lain, memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan organisasi Islam lainnya karena perbedaan keyakinan dan ajaran yang mereka anut.
7. Penyebaran dan Jumlah Pengikut
NU memiliki pengikut yang sangat besar di Indonesia dan memiliki jaringan pesantren yang luas. Mereka juga memiliki pengaruh yang kuat di berbagai daerah. LDII memiliki pengikut yang lebih sedikit dan terbatas pada beberapa wilayah tertentu di Indonesia.
8. Respon terhadap Kontroversi
NU cenderung merespons kontroversi dengan sikap yang lebih moderat dan berusaha menjaga kerukunan antarumat beragama. LDII, di sisi lain, cenderung lebih keras dalam menanggapi kontroversi dan sering kali terlibat dalam konflik dengan kelompok lain karena perbedaan keyakinan dan ajaran mereka.
9. Peran dalam Pendidikan Islam
NU memiliki pesantren-pesantren yang dikenal sebagai pusat pendidikan Islam tradisional di Indonesia. Mereka juga memiliki lembaga pendidikan tinggi seperti Institut Agama Islam Negeri (IAIN). LDII juga memiliki lembaga pendidikan, tetapi tidak sebesar dan seberpengaruh NU dalam bidang pendidikan Islam.
10. Posisi terhadap Aliran Sesat
NU memiliki pandangan yang moderat terhadap aliran sesat dan lebih mengedepankan pendekatan dialog dalam menanggapi aliran-aliran tersebut. LDII, di sisi lain, cenderung lebih keras dalam menolak aliran sesat dan sering kali terlibat dalam upaya untuk melarang dan menghentikan penyebaran aliran-aliran tersebut.
Dalam kesimpulan, NU dan LDII adalah dua organisasi Islam yang memiliki perbedaan yang signifikan dalam pendekatan dan keyakinan mereka. NU menganut paham Sunni yang moderat dan menekankan toleransi antarumat beragama, sementara LDII menganut paham Ahmadiyah yang dianggap kontroversial. Meskipun keduanya memiliki pengikut dan peran dalam masyarakat yang berbeda, keduanya tetap menjadi bagian penting dalam keragaman Islam di Indonesia.