LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) adalah salah satu organisasi keagamaan di Indonesia yang memiliki keyakinan dan praktik yang berbeda dengan Islam biasa. Meskipun keduanya berakar pada agama Islam, LDII memiliki beberapa perbedaan penting yang perlu dipahami secara mendalam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan-perbedaan tersebut dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang LDII dan Islam biasa.
Seperti halnya agama Islam pada umumnya, LDII juga mempercayai bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, dan Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Namun, LDII memiliki keyakinan tambahan yang menjadi pembeda utama dengan Islam biasa. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah keyakinan LDII terkait dengan pemimpin tertinggi mereka yang disebut sebagai “Imam Mahdi. LDII meyakini bahwa Imam Mahdi akan datang pada akhir zaman untuk memimpin umat Islam menuju kebenaran dan keadilan.
Berikut ini adalah 10 perbedaan utama antara LDII dengan Islam biasa:
1. Konsep Imam Mahdi
LDII meyakini kedatangan Imam Mahdi sebagai pemimpin tertinggi, sementara dalam Islam biasa, tidak ada keyakinan akan kedatangan Imam Mahdi sebagai pemimpin umat Islam.
2. Penggunaan Kitab Kuning
LDII menggunakan Kitab Kuning sebagai salah satu sumber ajaran mereka, sementara dalam Islam biasa, Kitab Kuning tidak dikenal sebagai sumber ajaran utama.
3. Peran Ulama
LDII memiliki hierarki ulama yang berbeda dengan Islam biasa, di mana ulama LDII memiliki peran yang lebih dominan dalam pengambilan keputusan dan pengajaran agama.
4. Penekanan pada Kedisiplinan
LDII menekankan pada disiplin yang ketat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal-hal seperti berpakaian, makanan, dan aktivitas sehari-hari lainnya, sementara dalam Islam biasa, ini cenderung lebih fleksibel.
5. Persyarikatan
LDII merupakan persyarikatan yang memiliki struktur organisasi yang teratur dan hierarkis, sementara Islam biasa tidak memiliki struktur organisasi yang serupa.
6. Praktik Ibadah
LDII memiliki beberapa praktik ibadah yang berbeda dengan Islam biasa, seperti penggunaan tasbih khusus dan doa-doa tertentu yang tidak lazim dalam Islam biasa.
7. Pendekatan Dakwah
LDII memiliki pendekatan dakwah yang lebih terfokus pada pengajaran agama dan penyebaran ajaran mereka, sementara dalam Islam biasa, pendekatan dakwah dapat lebih beragam dan tidak terikat pada ajaran-ajaran tertentu.
8. Pemahaman tentang Hadits
LDII memiliki pemahaman dan penafsiran yang berbeda terhadap hadits-hadits dalam Islam, yang dapat mempengaruhi praktik ibadah dan kehidupan sehari-hari mereka.
9. Penekanan pada Pendidikan
LDII sangat menekankan pada pendidikan yang baik dan menyeluruh, termasuk pendidikan agama dan pendidikan umum, sebagai bagian dari pengembangan pribadi yang holistik.
10. Keterlibatan dalam Kegiatan Sosial
LDII aktif terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti bakti sosial dan program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat, sebagai bagian dari pengabdian mereka kepada agama dan masyarakat.
Dalam kesimpulan, perbedaan antara LDII dengan Islam biasa mencakup keyakinan, praktik ibadah, struktur organisasi, dan pendekatan dakwah. Meskipun keduanya memiliki akar yang sama dalam agama Islam, pemahaman dan praktik yang berbeda ini menunjukkan keragaman dalam keyakinan dan praktik Islam di Indonesia. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan tersebut dengan tujuan membangun pemahaman yang lebih komprehensif dan menghormati perbedaan dalam keragaman keagamaan kita.