Pendahuluan
Situ Bagendit merupakan sebuah danau yang terletak di kawasan Priangan Timur, Jawa Barat. Namun, di balik keindahan danau tersebut, terdapat sebuah legenda yang terkenal di masyarakat Sunda, yaitu Naskah Drama Situ Bagendit. Naskah drama ini mengisahkan tentang kisah cinta tragis antara Bagendit dan Tumang, dua sosok yang menjadi legenda di daerah tersebut.
Bagian I: Asal Usul Situ Bagendit
Menurut legenda yang berkembang di masyarakat, Situ Bagendit pada awalnya adalah sebuah ladang yang dimiliki oleh seorang petani bernama Bagendit. Ladang tersebut sangat subur dan menghasilkan banyak hasil panen. Namun, kekayaan tersebut membuat Bagendit menjadi sombong dan angkuh.
Suatu hari, datanglah seorang wanita cantik bernama Tumang yang sedang mencari perlindungan. Tumang adalah anak seorang raja dari kerajaan tetangga yang mengalami konflik. Karena kebaikan hati Bagendit, ia memberikan perlindungan kepada Tumang dan menjadikannya sebagai penghuni tetap di ladangnya.
Bagian II: Kisah Cinta Bagendit dan Tumang
Semakin lama, Bagendit dan Tumang semakin dekat dan saling jatuh cinta. Mereka sering menghabiskan waktu bersama di ladang tersebut. Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena kebaikan hati Bagendit ternyata hanya sandiwara semata.
Bagendit yang semula baik hati berubah menjadi sosok yang tamak dan ingin menguasai kerajaan Tumang. Ia ingin memanfaatkan kekuasaan Tumang dan mendapatkan harta yang melimpah dari kerajaan tersebut. Tumang yang merasa dikhianati sangat sedih dan kecewa.
Bagian III: Kutukan dan Kehancuran
Merasa telah dikhianati, Tumang yang merupakan seorang putri kerajaan memiliki ilmu yang sangat kuat. Ia mengutuk Bagendit dan ladangnya. Karena kutukan tersebut, ladang Bagendit berubah menjadi danau yang dalam dan luas, yang kemudian dikenal dengan nama Situ Bagendit.
Bagendit yang meratap menyesali perbuatannya akhirnya berubah menjadi seekor ular raksasa yang menghuni danau tersebut. Ular tersebut dapat melilit dan menenggelamkan siapapun yang terjebak di danau tersebut.
Bagian IV: Pesan Moral
Naskah drama Situ Bagendit mengandung pesan moral yang penting bagi masyarakat. Kisah ini mengingatkan kita tentang pentingnya memiliki hati yang baik dan tidak tergoda oleh kekayaan. Kesetiaan dan kejujuran dalam menjalin hubungan juga menjadi nilai yang terkandung dalam cerita ini.
Masyarakat Sunda meyakini bahwa Situ Bagendit masih dihuni oleh roh Bagendit dan Tumang. Oleh karena itu, mereka percaya bahwa dilarang keras untuk melakukan kegiatan yang merusak danau tersebut.
Kesimpulan
Naskah drama Situ Bagendit merupakan cerita legenda yang terkenal di kalangan masyarakat Sunda. Kisah cinta tragis antara Bagendit dan Tumang menjadi pembelajaran tentang pentingnya memiliki hati yang baik dan tidak tergoda oleh kekayaan. Situ Bagendit sendiri hingga kini masih menjadi destinasi wisata yang menarik, namun dengan tetap memperhatikan kelestariannya.