Di Indonesia, mie instan telah menjadi makanan pokok yang sangat populer. Rasanya yang lezat, praktis, dan terjangkau membuat mie instan menjadi pilihan favorit bagi banyak orang. Namun, di balik kesuksesannya, ada fenomena menarik yang terjadi di pasar mie instan, yaitu munculnya market follower.
Apa itu Market Follower?
Market follower merupakan perusahaan atau merek yang mengikuti langkah dan strategi yang telah ditempuh oleh pemimpin pasar (market leader). Dalam konteks mie instan, market follower adalah merek-merek yang mencoba meniru keberhasilan merek-merek terkenal seperti Indomie, Mie Sedap, atau Sarimi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa merek-merek mie instan lainnya juga memiliki kualitas dan cita rasa yang baik. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi oleh market follower adalah bagaimana mereka dapat bersaing dengan merek-merek terkenal yang telah memiliki pangsa pasar yang kuat dan merk yang sudah diakui oleh konsumen.
Tantangan yang Dihadapi oleh Market Follower Mie Instan
1. Brand Awareness yang Rendah
Pangsa pasar merek-merek mie instan terkenal telah diukir sejak lama. Mereka telah berhasil membangun brand awareness yang tinggi di mata konsumen. Hal ini membuat market follower sulit untuk dapat diterima dan dikenal oleh pasar.
2. Persaingan Harga yang Ketat
Salah satu faktor yang membuat mie instan populer adalah harganya yang terjangkau. Merek-merek terkenal telah menguasai pasar dengan menawarkan harga yang bersaing. Market follower harus dapat menentukan strategi harga yang efektif untuk dapat bersaing tanpa mengorbankan keuntungan.
3. Inovasi Produk yang Terbatas
Merek-merek terkenal dalam industri mie instan terus berinovasi dengan menghadirkan varian rasa baru, kemasan yang menarik, atau tambahan bahan seperti telur atau sayuran dalam kemasan mie instan. Market follower perlu berpikir kreatif untuk dapat menyajikan produk yang berbeda namun tetap mempertahankan kualitas dan kelezatan mie instan.
4. Kesulitan Memasuki Pasar Internasional
Merek-merek mie instan terkenal telah berhasil memperluas pasar mereka ke luar negeri. Hal ini membuat market follower kesulitan untuk dapat memasuki pasar internasional yang telah dikuasai oleh merek-merek terkenal tersebut.
Strategi yang Dapat Dilakukan oleh Market Follower Mie Instan
1. Fokus pada Segmen Pasar Tertentu
Dalam menghadapi persaingan yang ketat, market follower dapat memilih untuk fokus pada segmen pasar tertentu. Misalnya, mereka dapat menghadirkan varian rasa khas daerah tertentu yang belum diakui oleh merek-merek terkenal.
2. Membangun Keunggulan Kompetitif
Market follower dapat mencoba membangun keunggulan kompetitif dengan cara menghadirkan produk dengan kualitas yang lebih baik, kemasan yang lebih menarik, atau harga yang lebih terjangkau.
3. Meningkatkan Brand Awareness melalui Digital Marketing
Market follower dapat memanfaatkan kekuatan digital marketing untuk meningkatkan brand awareness mereka. Melalui iklan online, media sosial, atau kerjasama dengan influencer, market follower dapat lebih dikenal oleh pasar.
4. Menjalin Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Market follower dapat menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, seperti warung atau restoran, untuk memasarkan produk mie instan mereka. Dengan cara ini, mereka dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.
Kesimpulan
Market follower dalam industri mie instan memiliki tantangan yang cukup besar dalam bersaing dengan merek-merek terkenal. Namun, dengan strategi yang tepat dan inovasi yang kreatif, market follower masih memiliki peluang untuk mencapai kesuksesan. Fokus pada segmen pasar tertentu, membangun keunggulan kompetitif, meningkatkan brand awareness, dan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh market follower untuk dapat bersaing dengan merek-merek terkenal dalam industri mie instan.