Surat Al-A’raf merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak ayat yang penuh dengan petunjuk dan hikmah. Salah satu ayat yang sangat penting untuk dipahami adalah ayat 56-58. Ayat ini mengandung pesan-pesan penting yang dapat menjadi pedoman bagi kehidupan umat manusia. Dalam artikel ini, kita akan membahas isi kandungan dari Surat Al-A’raf ayat 56-58.
Ayat 56
“Dan perintahkanlah keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam menegakkannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami yang memberi rezeki kepadamu. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-A’raf: 56)
Ayat ini mengajarkan kita untuk memerintahkan keluarga kita agar melaksanakan shalat. Shalat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting dalam agama Islam. Shalat adalah sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT. Melalui shalat, kita dapat memohon ampunan, petunjuk, dan perlindungan-Nya. Dalam ayat ini juga disebutkan pentingnya kesabaran dalam menegakkan shalat. Kadang-kadang, kita mungkin menghadapi kesulitan atau godaan yang membuat kita sulit menjaga konsistensi dalam melaksanakan shalat. Oleh karena itu, kita perlu bersabar dan tetap istiqamah dalam menjalankan ibadah ini.
Ayat 57
“Dan katakanlah (wahai Muhammad) : Tidaklah aku meminta upah kepadamu (sebagai rasul), melainkan mencari (balasan) kasih sayang dari sesiapa yang berkehendak berbuat baik. Dan barangsiapa yang mengerjakan kebaikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukur lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 57)
Ayat ini menegaskan bahwa Rasulullah Muhammad SAW tidak meminta upah atau imbalan dari umatnya. Beliau hanya mencari keridhaan Allah dan kasih sayang dari umat manusia yang berbuat baik. Allah SWT mencatat semua perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas. Allah Maha Mensyukuri dan Maha Mengetahui segala amal perbuatan hamba-Nya. Oleh karena itu, kita harus berusaha melakukan kebaikan dengan ikhlas dan tulus, tanpa mengharapkan imbalan dari manusia.
Ayat 58
“Berfirmanlah Kami telah menimpakan azabmu itu, dan sesungguhnya Kami tidak pernah zhalim kepadamu, tetapi engkau sendirilah yang selalu berbuat zhalim kepada dirimu sendiri.” (QS. Al-A’raf: 58)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap musibah atau azab yang menimpa manusia bukanlah kezaliman dari Allah SWT. Allah tidak pernah berlaku zalim kepada hamba-Nya. Musibah atau azab yang menimpa manusia adalah akibat dari perbuatan zhalim yang dilakukan oleh manusia itu sendiri. Manusia seringkali berbuat dosa atau melanggar aturan yang ditetapkan oleh Allah. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus bertanggung jawab atas perbuatan kita sendiri dan tidak menyalahkan Allah atas musibah yang menimpa kita.
Kesimpulan:
Surat Al-A’raf ayat 56-58 mengandung pesan-pesan penting yang dapat menjadi pedoman bagi kehidupan umat manusia. Ayat 56 mengajarkan pentingnya mendirikan shalat dan kesabaran dalam menjalankannya. Ayat 57 menegaskan bahwa Rasulullah tidak meminta upah dari umatnya, melainkan mencari kasih sayang dan keridhaan Allah. Ayat 58 mengingatkan kita bahwa azab atau musibah yang menimpa manusia adalah akibat perbuatan zhalim manusia itu sendiri. Dengan memahami dan mengamalkan pesan-pesan dalam ayat-ayat ini, kita dapat hidup lebih baik dan mendapatkan kehidupan yang berkah dari Allah SWT.