Contoh Naskah Drama Cerita Rakyat Sangkuriang

Pendahuluan

Cerita rakyat Sangkuriang adalah salah satu cerita rakyat yang sangat terkenal di Indonesia. Cerita ini bercerita tentang kisah cinta tragis antara Sangkuriang, seorang pemuda tampan, dengan Dayang Sumbi, seorang wanita cantik yang tak lain adalah ibunya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh naskah drama cerita rakyat Sangkuriang dalam bahasa Indonesia yang santai.

Para Peran dalam Drama

Sebelum kita mulai dengan naskah drama, mari kita kenali terlebih dahulu para peran yang ada dalam cerita ini:

– Sangkuriang: Pemuda tampan dan jagoan, putra dari Dayang Sumbi.

– Dayang Sumbi: Wanita cantik dan bijaksana, ibu Sangkuriang.

– Tumang: Anjing kesayangan Dayang Sumbi yang bisa berbicara.

– Bandung Bondowoso: Pangeran gagah yang jatuh cinta pada Dayang Sumbi.

– Roro Jonggrang: Putri cantik yang menjadi kekasih Bandung Bondowoso.

Bagian 1 – Pertemuan Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Sangkuriang adalah seorang pemuda tampan yang sangat mahir dalam berburu. Suatu hari, dalam perjalanan pulang dari berburu, ia bertemu dengan Dayang Sumbi yang sedang mencuci pakaian di sungai. Sangkuriang langsung terpikat oleh kecantikan Dayang Sumbi dan memutuskan untuk mendekatinya.

Artikel Lain:  Live Instagram Follower: Meningkatkan Jumlah Pengikut dengan Mudah

Sangkuriang: Permisi, Dayang Sumbi. Nama saya Sangkuriang, saya terpesona dengan kecantikan Anda.

Dayang Sumbi: Terima kasih, Sangkuriang. Namun, saya harus memberitahu Anda bahwa saya adalah ibumu.

Sangkuriang: Apa? Tapi Anda sangat cantik! Saya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Dayang Sumbi: Maaf, Sangkuriang. Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini.

Bagian 2 – Perseteruan Sangkuriang dengan Tumang

Mendengar penolakan Dayang Sumbi, Sangkuriang sangat kecewa dan marah. Ia memutuskan untuk pergi dan mencari petualangan lain. Di hutan, ia bertemu dengan Tumang, anjing kesayangan Dayang Sumbi yang bisa berbicara.

Sangkuriang: Tumang, aku sangat sedih. Aku dicintai oleh Dayang Sumbi, tapi dia adalah ibuku sendiri.

Tumang: Tenang, Sangkuriang. Aku tahu apa yang harus kamu lakukan. Ayo, ikuti aku ke gua raksasa di puncak gunung.

Mereka pun pergi ke gua raksasa yang berada di puncak gunung. Di dalam gua, Tumang memberitahu Sangkuriang tentang kekuatan gaibnya.

Tumang: Saya punya kekuatan gaib untuk membuat gunung roboh. Jika kamu ingin membangun danau di sini, kamu hanya perlu memanggil saya.

Sangkuriang: Bagaimana caranya?

Tumang: Kamu hanya perlu berteriak, “Tumang, robohkan gunung ini!”

Bagian 3 – Membangun Danau

Sangkuriang sangat senang mengetahui kekuatan Tumang. Ia pun kembali ke desanya dan memanggil para penduduk untuk membantu membangun danau di puncak gunung. Mereka bekerja dengan keras dan dalam waktu singkat, danau pun terbentuk.

Artikel Lain:  Meningkatkan Follower di Social Media: Strategi Ampuh untuk Menjangkau Lebih Banyak Pengikut

Saat Dayang Sumbi melihat danau yang indah itu, ia terkejut dan menyadari bahwa Sangkuriang telah melanggar larangan yang diberikannya. Ia pun sangat sedih dan bingung.

Bagian 4 – Sangkuriang Menghadapi Dayang Sumbi

Sangkuriang dan Dayang Sumbi pun bertemu di tepi danau.

Dayang Sumbi: Sangkuriang, kamu telah melanggar larangan yang aku berikan. Bagaimana bisa kamu membangun danau ini?

Sangkuriang: Maaf, ibu. Aku sangat mencintaimu dan tidak bisa hidup tanpamu.

Dayang Sumbi: Kita tidak bisa bersama, Sangkuriang. Aku adalah ibumu sendiri.

Sangkuriang: Aku bersedia melakukan apapun asalkan aku bisa bersamamu. Tolong, berikan aku kesempatan.

Dayang Sumbi: Baiklah, aku akan memberikanmu satu syarat. Kamu harus membangun sebuah kapal di satu malam tanpa bantuan siapapun. Jika kamu berhasil, aku akan menikahimu.

Bagian 5 – Kegigihan Sangkuriang

Sangkuriang menerima tantangan Dayang Sumbi dengan senang hati. Ia pun mulai bekerja dengan sungguh-sungguh. Di malam hari, ia mencoba membangun kapal dengan bantuan para hantu.

Namun, Dayang Sumbi merasa kasihan dan ingin mencegah Sangkuriang menyelesaikan kapal tersebut. Ia pun berpikir keras untuk memecahkan masalah ini.

Bagian 6 – Kiat Dayang Sumbi

Dayang Sumbi memiliki ide brilian untuk mencegah Sangkuriang menyelesaikan kapal tersebut. Ia memerintahkan para penduduk desa untuk membuat api di sekitar gunung dan memukul kayu dengan keras.

Artikel Lain:  Contoh Kata Pengantar Program Kerja

Sangkuriang yang sedang bekerja sangat fokus pada kapalnya, tidak menyadari bahwa fajar sudah mulai menyingsing.

Bagian 7 – Kekecewaan Sangkuriang

Saat Sangkuriang menyadari bahwa fajar sudah mulai menyingsing, ia sangat kecewa. Ia merasa gagal dan tak bisa memenuhi syarat Dayang Sumbi.

Sangkuriang: Aku telah gagal. Aku tidak bisa membangun kapal ini dalam waktu semalam.

Dayang Sumbi: Maaf, Sangkuriang. Tapi aturan adalah aturan. Kita tidak bisa menikah.

Kesimpulan

Cerita rakyat Sangkuriang adalah salah satu cerita rakyat yang menarik dan mengandung pelajaran moral tentang cinta dan kepercayaan diri. Dalam naskah drama contoh di atas, kita melihat bagaimana Sangkuriang terjebak dalam cinta yang tak terbalas dan berusaha untuk memenuhi syarat Dayang Sumbi. Namun, akhirnya cinta tragis ini tidak bisa terwujud.

Ini mengajarkan kita bahwa terkadang dalam hidup, kita harus menerima kenyataan bahwa tidak semua impian dan harapan kita bisa terwujud. Namun, kita tetap harus berusaha dan tidak menyerah. Kita harus belajar menerima kegagalan dan melanjutkan hidup dengan penuh semangat.

Semoga contoh naskah drama cerita rakyat Sangkuriang ini bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dalam menulis karya-karya mereka sendiri.

Leave a Comment