Pengertian Isthifah
Idhofah adalah salah satu bentuk retorika dalam bahasa Arab yang sering digunakan dalam Al-Quran. Kata “idhofah” berasal dari kata dasar “dhaf” yang berarti “menjulurkan”. Dalam konteks Al-Quran, istilah idhofah merujuk pada cara pengungkapan suatu hal dengan gaya yang menjulurkan atau menunjukkan kelebihan atau keunikan.
Keindahan dan Keanekaragaman Idhofah dalam Al-Quran
Al-Quran mengandung banyak contoh kalimat idhofah yang menggambarkan keindahan dan keanekaragaman bahasa Arab. Dalam setiap ayat, Allah SWT menggunakan idhofah untuk menunjukkan keagungan dan kebesaran-Nya.
Contoh Kalimat Isthifah dalam Al-Quran
Berikut adalah beberapa contoh kalimat idhofah yang terdapat dalam Al-Quran:
1. “Allahumma anta ‘adadus-samawaati wa ‘adadul-ardi wa ma feehinna”
Pada ayat ini, Allah SWT menggunakan idhofah untuk menyatakan bahwa Dia adalah Sang Pencipta yang menghitung semua yang ada di langit dan di bumi beserta isinya.
2. “Wa ma min daabbatin fil-ardi illa ‘alallahirizquha”
Dalam ayat ini, Allah SWT menggunakan idhofah untuk menyatakan bahwa tidak ada satu makhluk pun di bumi yang tidak bergantung pada Allah SWT dalam urusan rezeki.
3. “Allahu khairur-raziqin”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menegaskan bahwa Allah SWT adalah Pemberi rezeki terbaik.
4. “Inna Allaha ma’ana”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa Allah SWT senantiasa bersama umat-Nya yang beriman.
5. “Wa ma yutla ‘alayhim min ayati rabbihim illa kanu ‘anha mu’ridin”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menyatakan bahwa mereka yang menolak dan tidak mau menerima ayat-ayat Allah SWT adalah orang-orang yang tidak mau beriman.
6. “Wa kaifa takfuruuna wa antum tutla ‘alaykum ayatullah”
Ayat ini menggunakan idhofah untuk menunjukkan ketidaklogisan orang yang tetap kafir meskipun telah dibacakan ayat-ayat Allah SWT.
7. “Wa ma min daabbah fil-ardi illa ‘alallahis-syauqoha”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa setiap makhluk hidup di bumi ini memiliki keinginan dan ketergantungan pada Allah SWT.
8. “Allahumma anta waliyyi”
Pada ayat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa hanya Allah SWT-lah yang menjadi pelindung dan penolong sejati.
9. “Wa ma ‘ubrioo nafsi inna an-nafsa la ammaratun bis-su’
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menunjukkan bahwa jiwa manusia cenderung kepada kejahatan.
10. “Wa maa ramaita idh ramaita wa lakinna Allaha ramah”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menegaskan bahwa bukanlah kamu yang melempar ketika melempar, melainkan Allah SWT yang melempar.
11. “Wa maa yudriikal-lailatu alqadri”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menunjukkan ketidakmampuan manusia untuk mengetahui kejadian pada malam Lailatul Qadar.
12. “Wa inna sanulqi ‘alayka kawlan thaqeela”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menyatakan bahwa Allah SWT akan menurunkan wahyu yang berat kepada Nabi Muhammad SAW.
13. “Wa amma man utiya kitabahu biyaminihi”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa orang yang diberikan kitab (Al-Quran) di tangan kanannya adalah orang yang beruntung.
14. “Wa man utiya kitabahu wara’a zhahrihi”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menyatakan bahwa orang yang diberikan kitab (Al-Quran) di belakang punggungnya adalah orang yang celaka.
15. “Wa anna Allaha ma’as-shabirin”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa Allah SWT senantiasa bersama orang-orang yang sabar.
16. “Wa anna Allaha yuhyi wa yumit”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menegaskan bahwa hanya Allah SWT-lah yang memiliki kuasa untuk memberikan kehidupan dan mematikan.
17. “Wa anna Allaha la yu’jizul-mira’
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan kebaikan yang dilakukan seseorang sia-sia.
18. “Wa anna Allaha ghaniyyun ‘anil ‘alameen”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menegaskan bahwa Allah SWT tidak membutuhkan sesuatu pun dari seluruh alam semesta ini.
19. “Wa annahu ta’ala ja’alaka ummatan wasathan”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa Allah SWT telah menjadikan umat Islam sebagai umat yang adil dan seimbang.
20. “Wa innahu kana seddiqal-masduq”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menunjukkan kejujuran dan kebenaran Nabi Muhammad SAW.
21. “Wa laqad karramna banii adama”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menunjukkan keagungan dan kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada manusia.
22. “Wa laqad ja’akum Rasulun min anfusikum ‘azizun ‘alayhi ma ‘anittum harisun ‘alaykum bil-mu’minina ra’ufur-rahim”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menunjukkan keutamaan dan kedekatan Rasulullah SAW dengan umatnya.
23. “Wa ma arsalnaka illa kafatan lil-nasi bashiiran wa nadzira”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan kepada umat manusia.
24. “Wa ma jarabna as-samaa’a wal-ardha wa ma baynahuma baatila”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menegaskan bahwa Allah SWT menciptakan langit dan bumi serta segala isinya dengan tujuan yang benar dan tidak ada kesia-siaan.
25. “Wa ma min daabbatin fil-ardi illa ‘alallahirizquha wa ya’lamu mustaqarrahwa wa mustawda’aha”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa Allah SWT mengetahui tempat tinggal dan tempat perhentian setiap makhluk hidup di bumi ini.
26. “Wa ‘ala Allahi falyatawakkali al-mu’minun”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menunjukkan bahwa orang-orang yang beriman harus bertawakal sepenuhnya kepada Allah SWT.
27. “Wa man yattaqillaha yaj’al lahu makhraja”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa orang yang bertakwa kepada Allah SWT, Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan.
28. “Wa man yuqmin billahi yahtik qalbahu”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menegaskan bahwa orang yang beriman kepada Allah SWT akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hatinya.
29. “Wa man ‘amila salihan min dhakarin aw untha wa huwa mu’minun fa la nuhyiyannahu hayatan tayyibah”
Dalam kalimat ini, idhofah digunakan untuk menyatakan bahwa Allah SWT akan memberikan kehidupan yang baik kepada setiap orang yang beramal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dan beriman.
30. “Wa man yuridil-akhirata wa sa’a laha sa’yaha wa huwa mu’minun fa’ulaa’ika kana sa’iyuhum mashkura”
Idhofah digunakan dalam ayat ini untuk menunjukkan bahwa orang yang berusaha dan beramal untuk mendapatkan kebahagiaan di akhirat, Allah SWT akan memberikan balasan yang berlimpah.
Kesimpulan
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang kaya akan istilah dan retorika bahasa Arab. Salah satu bentuk retorika yang sering digunakan dalam Al-Quran adalah idhofah. Idhofah digunakan untuk menunjukkan keindahan, keunikan, dan kebesaran Allah SWT. Dalam Al-Quran terdapat banyak contoh kalimat idhofah, yang menunjukkan keindahan dan keanekaragaman bahasa Arab. Dengan menggali dan memahami makna dari kalimat-kalimat idhofah ini, kita dapat semakin mengagumi dan memahami keagungan Al-Quran sebagai petunjuk hidup.